POPNEWS,ID, SAMARINDA - Banjir besar yang melanda Loa Janan memaksa ratusan warga mengungsi dan kehilangan harta benda.
kondisi sulit ini, Anggota DPRD Samarinda dari Komisi I, Adnan Faridhan, turun langsung ke lokasi terdampak untuk memberikan bantuan sekaligus menyerap aspirasi warga yang masih bertahan di tengah genangan.
Kunjungan yang dilakukan pada Senin (13/5) ini menjadi bentuk kepedulian nyata.
Adnan membawa serta bantuan berupa 200 dus mie instan, 200 dus air mineral, dan 200 kotak makanan siap saji yang diserahkan melalui Kelurahan Simpang Tiga untuk didistribusikan lewat dapur umum.
“Ini kebutuhan mendesak warga saat ini,” ujarnya saat diwawancarai keesokan harinya, Selasa (14/5).
Namun, setelah berdialog langsung dengan warga, Adnan mengungkapkan bahwa kebutuhan paling krusial justru adalah obat-obatan.
“Mereka sangat membutuhkan obat-obatan, autan, obat nyamuk, dan sejenisnya. Jika ada yang ingin membantu, bisa fokus ke sana dulu,” imbaunya.
Ia menjelaskan bahwa genangan air masih cukup tinggi di beberapa titik.
Di Gang Barito 3 dan 4, ketinggian air bahkan mencapai dada hingga leher orang dewasa. Warga di RT 17, RT 20, dan RT 22 disebut masih berada dalam kondisi rawan.
“Kondisinya masih memprihatinkan. Banyak wilayah belum surut,” kata Adnan.
Karena keterbatasan akses dan waktu, penyaluran bantuan dilakukan secara kolektif melalui koordinasi dengan kelurahan.
Ia memastikan bahwa aparat setempat siap mendistribusikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
“Alhamdulillah, kami bertemu dengan Pak Lurah yang siap mengkoordinasikan penyaluran bantuan,” ungkapnya.
Adnan mengajak semua pihak untuk bahu-membahu membantu warga terdampak, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan.
“Banjir ini ujian bagi kita semua. Mari saling membantu,” tutupnya.
Sementara itu, warga seperti Ny. Sari (50) mengaku bahwa banjir kali ini adalah yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir.
“Banyak barang tenggelam, ini banjir yang terparah,” keluhnya sambil menunjukkan rumahnya yang masih terendam. (adv)