IMG-LOGO
Home Regional Minim Dukungan Lintas Sektor, Pemkot Samarinda Tetap Fokus Atasi Banjir
regional | umum

Minim Dukungan Lintas Sektor, Pemkot Samarinda Tetap Fokus Atasi Banjir

oleh VNS - 13 Juni 2025 21:31 WITA
IMG
DIWAWANCARAI - Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (Istimewa)

POPNEWS.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus bergerak dalam menangani banjir, meskipun konsolidasi dengan pemerintah pusat dan provinsi belum berjalan secara optimal. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan bahwa upaya pengendalian banjir tidak bisa menunggu terlalu lama, sehingga langkah konkret di lapangan tetap dilakukan.

"Meski konsolidasi belum maksimal, kami tidak bisa diam. Proyek-proyek pengendalian banjir tetap berjalan. Kami terus melakukan pembenahan sungai-sungai yang selama ini tertutup permukiman," tegas Andi Harun kepada awak media, Kamis (12/6).

Menurutnya, penanganan banjir kini memasuki fase krusial yang menuntut gerak cepat dari seluruh pemangku kepentingan. Ia menilai bahwa permasalahan banjir tidak akan terselesaikan jika ditangani secara parsial dan tanpa sinergi lintas sektor.

"Butuh keterlibatan pimpinan tertinggi untuk memberi arah yang jelas. Harapannya, dengan arahan itu, kegiatan di lapangan bisa berjalan lebih cepat dan optimal," ujarnya.

Andi Harun mengakui bahwa keterlibatan pemerintah pusat dan provinsi sangat dibutuhkan, terutama dalam hal regulasi, anggaran, hingga pengawasan wilayah hulu yang berada di luar kewenangan Pemkot. Namun demikian, Pemkot tidak menjadikan hal itu alasan untuk berhenti bekerja.

"Kami tetap jalan, karena kalau tidak dimulai sekarang, kita akan terus terjebak dalam siklus banjir tahunan yang merugikan masyarakat," tambahnya.

Salah satu fokus utama adalah pembenahan sungai-sungai yang telah lama terganggu akibat permukiman padat. Ia mencontohkan kondisi Sungai Loa Lalang yang hampir seluruh badan sungainya tertutup oleh hunian warga.

"Tantangan sosial justru lebih besar dibanding teknis. Penertiban kawasan permukiman di bantaran sungai bukan perkara mudah, tapi itu harus dilakukan jika kita ingin keluar dari krisis ini," tegasnya.

Andi juga menyinggung pentingnya pendekatan humanis dalam menghadapi warga yang terdampak relokasi. Pemerintah, kata dia, tidak bisa hanya mengandalkan alat berat, tetapi juga harus memiliki strategi komunikasi yang kuat untuk menjelaskan urgensi program pengendalian banjir.

Lebih lanjut, ia berharap ke depan seluruh elemen pemerintahan dapat duduk bersama untuk menyusun peta jalan yang terpadu. 

“Kalau kita bisa duduk bersama, insyaallah solusi banjir bisa kita urai satu per satu,” pungkasnya.

(Redaksi)