IMG-LOGO
Home Regional Revitalisasi Polder Air Hitam, Upaya Samarinda Atasi Banjir dan Hadirkan Ruang Publik Baru
regional | umum

Revitalisasi Polder Air Hitam, Upaya Samarinda Atasi Banjir dan Hadirkan Ruang Publik Baru

oleh Alamin - 11 Juni 2025 16:05 WITA
IMG
Suasana Polder Air Hitam yang terletak di Jalan A Wahab Syahranie, Samarinda/ist

POPNEWS.ID - Polder Air Hitam yang terletak di Jalan A Wahab Syahranie, Samarinda, kini menjadi pusat perhatian dalam upaya pengendalian banjir sekaligus pengembangan ruang publik di ibu kota Kalimantan Timur.


Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah merevitalisasi kawasan tersebut guna meningkatkan fungsi teknis dan estetisnya.


Polder Air Hitam yang memiliki luas sekitar 4 hektare awalnya dibangun sebagai polder, yakni kawasan rendah untuk menampung air hujan guna mengurangi risiko banjir.


Namun, struktur awal yang hanya berupa galian tanah tanpa dinding penahan yang kuat kini menunjukkan kerusakan serius.


“Jadi begini, Polder Air Hitam kami revitalisasi karena awalnya hanya berupa tanah yang digali, diberi sedikit penahan (repep), lalu dibeton di atasnya. Ketika kami gali lebih dalam untuk menambah daya tampung, tanggulnya justru melorot,” ujar Hendra Kusuma, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Samarinda, Rabu (11/6/2025).


Untuk memperkuat struktur dan meningkatkan daya tampung, pemerintah kini membangun dinding penahan permanen menggunakan sheet pile di sekeliling kolam.


Dengan konstruksi ini, polder dapat didalami hingga 3–4 meter ke bawah, memungkinkan penampungan air yang jauh lebih besar.


“Saat ini kedalamannya sekitar 2,5 sampai 3 meter. Kalau berhasil kami perdalam lagi, air hujan lebih banyak bisa tertampung tanpa harus meluber ke jalan-jalan kota,” lanjut Hendra.


Selain berfungsi sebagai sistem pengendali banjir, Polder Air Hitam juga dirancang menjadi ruang publik baru di tengah kota.


Pemkot Samarinda melihat potensi kawasan ini untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata dan ruang terbuka, meniru kesuksesan Kolam Andir di Kota Bandung.


“Kecil-kecil tapi dalam dan bisa dimanfaatkan jadi ruang kota. Ini contoh yang akan kami adaptasi di Samarinda,” kata Hendra.


Revitalisasi kawasan ini direncanakan menelan anggaran sebesar Rp12 miliar untuk tahun 2025.


Total rencana pembangunan sejak 2023 telah mencapai Rp60 miliar, meski pengerjaan masih berlangsung secara bertahap. Fokus utama saat ini adalah memperbaiki titik-titik krusial yang rawan longsor.


“Yang penting sekarang titik-titik krusial yang rawan longsor mulai kami perbaiki dulu. Sisanya akan dilanjutkan bertahap di anggaran berikutnya,” pungkas Hendra.


Dengan revitalisasi ini, Pemkot Samarinda berharap Polder Air Hitam tidak hanya menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir, tetapi juga menjadi bagian dari wajah baru kota yang lebih ramah lingkungan dan nyaman bagi warganya. (*)

Berita terkait