POPNEWS.ID, SAMARINDA - Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, menyampaikan keprihatinannya terhadap minimnya anggaran yang dialokasikan untuk Dinas Sosial (Dinsos) Samarinda.
Ia menilai kondisi ini tidak sebanding dengan beban kerja dan kompleksitas persoalan sosial yang harus ditangani dinas tersebut.
“Yang kita soroti hari ini adalah minimnya anggaran pembiayaan Dinas Sosial, apalagi kini sudah digabung dengan bidang pemberdayaan masyarakat,” ujar Novan, Senin (7/7/2025).
Ia menyebut penggabungan dua bidang tersebut mempersempit ruang gerak Dinsos, baik dari sisi perencanaan maupun eksekusi program.
Salah satu isu mendesak yang menjadi perhatian adalah keterbatasan fasilitas rumah singgah dan rumah posyandu, terutama dalam melayani kelompok rentan.
Novan juga menyoroti ketergantungan Pemkot Samarinda terhadap lembaga-lembaga swasta dalam memberikan layanan sosial, karena hingga kini belum ada yayasan sosial yang dikelola langsung oleh pemerintah kota, berbeda dengan yang dimiliki Pemprov Kaltim.
“Ini tantangan serius. Penanganan warga rentan banyak bergantung pada yayasan swasta, sementara peran pemerintah belum optimal,” katanya.
Kendala lain yang disoroti adalah aturan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang membatasi masa tinggal warga di rumah singgah maksimal 14 hari.
Hal ini menurutnya menyulitkan pemerintah daerah dalam memberikan pembinaan jangka menengah bagi kelompok rentan.
“Pembinaan hanya bisa dilakukan selama 14 hari sesuai regulasi Kemensos, padahal banyak kasus butuh waktu lebih lama,” jelas Novan.
Sebagai tindak lanjut, Komisi IV DPRD Samarinda akan mendorong adanya penambahan anggaran pada APBD Perubahan 2025 untuk membenahi fasilitas sosial yang dianggap paling mendesak.
Komisi IV juga menetapkan target awal agar minimal 50 persen fasilitas sosial di Samarinda sudah terpenuhi pada 2026, sebagai pijakan menuju pencapaian target jangka menengah RPJMD 2026–2029.
“Ini harus dimulai dari sekarang. Paling tidak, fasilitas dasar sudah terpenuhi separuhnya di 2026,” pungkas Novan. (adv)