POPNEWS.ID, SAMARINDA - DPRD Samarinda mendorong penguatan sistem pengawasan terhadap harga dan distribusi bahan pokok (Bapok) guna menjaga kestabilan pasar sekaligus menekan potensi inflasi daerah.
Sekretaris Komisi II DPRD Samarinda, Rusdi Doviyanto, menyampaikan bahwa Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda selama ini telah menjalankan peran aktif melalui berbagai langkah intervensi, termasuk penyelenggaraan pasar murah saat harga bapok menunjukkan tren kenaikan.
“Disdag sudah menjalankan fungsinya cukup baik dalam menstabilkan harga. Mereka juga memiliki bidang khusus yang fokus menangani hal tersebut,” ujar Rusdi, Senin (14/7/2025).
Menurutnya, momen kenaikan harga biasanya terjadi menjelang hari-hari besar keagamaan atau pada musim-musim tertentu.
Dalam kondisi demikian, respon cepat seperti pasar murah sangat diperlukan untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah.
Rusdi menekankan bahwa penanganan inflasi tidak boleh hanya bersifat jangka pendek atau situasional.
Ia menilai perlu adanya sistem pengawasan harga yang berkelanjutan, bahkan saat kondisi pasar terlihat stabil.
“Saat harga normal pun pengawasan tetap harus dilakukan agar tidak terjadi lonjakan secara tiba-tiba,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menciptakan iklim perdagangan yang sehat dan transparan.
Menurutnya, komunikasi yang baik antar pemangku kepentingan dapat mencegah lebih dini praktik penimbunan barang dan spekulasi harga.
Lebih lanjut, Rusdi mengungkapkan bahwa DPRD akan terus mendorong hadirnya kebijakan berkelanjutan dalam memperkuat ketahanan pangan lokal serta sistem distribusi logistik yang efisien.
Tujuannya adalah agar langkah-langkah stabilisasi harga tidak bersifat insidental, melainkan memberikan dampak jangka panjang terhadap kestabilan ekonomi daerah.
“Kita ingin agar kebijakan pengendalian inflasi bukan hanya reaktif, tapi sistematis dan berorientasi jangka panjang,” pungkasnya. (adv)