POPNEWS.ID - Wali Kota Samarinda, Andi Harun dan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Balikpapan, Dody Setiawan melakukan audiensi yang berlangsung di Ruang Tamu Wali Kota, Balai Kota Samarinda, Senin siang (14/7).
Pertemuan tersebut menjadi wadah sinergi antara Pemkot Samarinda dan Basarnas dalam mengantisipasi serta menangani kondisi darurat di wilayah Kota Tepian, yang dikenal rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kecelakaan transportasi sungai.
Turut hadir dalam audiensi ini sejumlah pejabat teknis terkait, antara lain Kepala BPBD Samarinda Romansyah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hendra AH, serta jajaran lainnya.
Dalam penyampaiannya, Dody Setiawan mengungkapkan kondisi kantor Basarnas di Samarinda yang masih belum ideal.
Lokasinya kerap terdampak banjir dan akses menuju lokasi bencana sering kali terhambat, sehingga menyulitkan proses evakuasi dan pertolongan.
"Kami berharap ada dukungan dari Pemkot, terutama fasilitas yang lebih memadai, serta kerja sama dalam pelatihan dan simulasi penanganan bencana," ujar Dody.
Menanggapi hal tersebut, Andi Harun, menyatakan dukungannya dan menyampaikan bahwa koordinasi Pemkot dengan Basarnas selama ini berjalan baik.
Ia juga mengungkapkan rencana strategis pembangunan Crisis Center yang akan menjadi pusat kendali terpadu penanganan darurat di Samarinda.
“Crisis Center ini akan menjadi pusat komando bagi semua instansi terkait penanganan bencana. Harapannya, koordinasi bisa berjalan lebih cepat dan terintegrasi,” kata Andi Harun.
Gedung Crisis Center yang direncanakan dalam tahap IV revitalisasi kawasan Tepian Mahakam ini akan menampung kantor perwakilan dari berbagai instansi seperti Basarnas, BPBD, dan Dinas Pemadam Kebakaran.
Di akhir pertemuan, Andi Harun menegaskan pentingnya membangun sinergi lintas instansi agar penanganan situasi darurat bisa dilakukan secara cepat, tepat, dan memberi dampak langsung bagi keselamatan warga.
“Koordinasi teknis bisa langsung dilakukan lewat BPBD untuk memastikan respons di lapangan berjalan efektif,” pungkasnya. (*)
