POPNEWS.ID - Di tengah dinamika teknis yang masih menyertai, Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan bahwa pelaksanaan program Sekolah Rakyat tidak akan tertunda secara substansial. Ia menilai bahwa persoalan seperti fasilitas pendukung yang belum sempurna bukanlah penghalang utama untuk memulai langkah konkret.
“Kalau soal ditunda sehari dua hari, seminggu dua minggu, itu sangat teknis. Tidak akan mengubah apapun,” tegas Andi Harun saat dikonfirmasi soal kesiapan program tersebut.
Pemerintah Kota Samarinda, lanjutnya, telah menjalani proses strategis untuk memastikan program ini berjalan, termasuk penandatanganan kerja sama yang dilakukan di Jakarta. Dalam kesempatan itu, Andi Harun mengutus Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Samarinda untuk menghadiri langsung acara penting tersebut.
Terkait masih belum masuknya fasilitas BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan) dan BPVP (Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas) dalam skema awal program, Andi Harun menyatakan siap melakukan penyesuaian internal. Menurutnya, sumber daya Pemkot Samarinda bisa dialihkan sementara demi mendukung pelaksanaan awal Sekolah Rakyat.
“Artinya kita siap. Fasilitas yang dimiliki oleh Pemerintah Kota bisa saja kita geser dulu ke sana sambil menyiapkan secara sempurna,” jelasnya.
Andi Harun menyadari bahwa pelaksanaan awal dari sebuah program besar pasti tidak akan luput dari kekurangan. Namun ia menekankan bahwa fokus utama adalah niat baik dan komitmen untuk mendukung visi besar pemerintah pusat, khususnya program Presiden.
“Kalau pertama itu pasti ada kekurangan, tapi itu tidak akan mengurangi makna, apalagi semangat kita mensukseskan program Presiden,” ujar Andi Harun.
Lebih lanjut, ia menyayangkan sikap sebagian pihak yang menurutnya lebih fokus pada mencari-cari kesalahan ketimbang melihat substansi program. Ia menyebut hal-hal kecil kerap dijadikan bahan sorotan yang tidak konstruktif.
“Kalau dicari-cari sih kekurangannya nanti ada pasir numpuk di depan kantor, diungkit lagi atau ada keramik yang bolong dua. Kalau cari kesalahannya pasti ketemu,” tuturnya.
Namun bagi Andi Harun, yang terpenting bukanlah hal-hal teknis semata, melainkan kesiapan dan semangat kolektif untuk menghadirkan pendidikan yang inklusif dan merata melalui Sekolah Rakyat.
“Persiapan kita sangat matang. Soal kekurangan kecil itu wajar. Tapi semangat kita tidak akan terganggu. Sekolah Rakyat harus jalan, dan kami siap,” pungkasnya.
(Redaksi)