IMG-LOGO
Home Lifestyle Kasus Blackmores Picu Kekhawatiran, Vitamin B6 Dosis Tinggi Bisa Sebabkan Kerusakan Saraf
lifestyle | umum

Kasus Blackmores Picu Kekhawatiran, Vitamin B6 Dosis Tinggi Bisa Sebabkan Kerusakan Saraf

oleh Alamin - 23 Juli 2025 18:19 WITA
IMG
ilustrasi pasien/foto: gustinerz

POPNEWS.ID - Kekhawatiran publik terhadap risiko suplemen kesehatan meningkat menyusul kasus yang menimpa sejumlah konsumen di Australia.


Mereka menggugat produsen suplemen Blackmores Magnesium+ setelah mengalami gejala seperti kelelahan ekstrem, kejang otot, hingga nyeri saraf yang tak kunjung membaik.


Diduga, gejala tersebut berkaitan dengan tingginya kadar vitamin B6 dalam suplemen yang dikonsumsi dalam jangka panjang.


Vitamin B6, yang umumnya dibutuhkan tubuh untuk mendukung fungsi saraf, ternyata bisa menjadi toksik jika dikonsumsi berlebihan dalam waktu lama.


Direktur Medik dan Keperawatan RS Pusat Otak Nasional (PON), dr. Reza Aditya Arpandy, SpS, membenarkan bahwa konsumsi vitamin B6 dalam dosis tinggi secara terus-menerus bisa menyebabkan neuropati, yaitu kerusakan pada sistem saraf tepi.


"Vitamin B6 memang penting untuk fungsi saraf, tapi jika dikonsumsi melebihi batas aman dalam jangka panjang, justru bisa merusak saraf itu sendiri," ujar dr. Reza, Selasa (22/7/2025) dikutip dari detikcomJakarta.


Ia menjelaskan bahwa neuropati akibat toksisitas vitamin B6 termasuk kondisi langka, namun bisa terjadi terutama bila masyarakat tidak memperhatikan dosis suplemen yang dikonsumsi secara rutin.


Selain kelebihan vitamin B6, neuropati juga bisa disebabkan oleh kekurangan vitamin B1 dan B12, serta berbagai kondisi lain seperti diabetes, infeksi, penyakit autoimun, atau efek samping obat tertentu.


"Suplemen dosis tinggi bisa menjadi faktor risiko, tapi bukan satu-satunya penyebab. Ini harus dilihat secara menyeluruh," tambahnya.


Gejala yang Perlu Diwaspadai


Neuropati biasanya ditandai dengan gejala seperti kesemutan, mati rasa, kelemahan otot, dan pada kondisi berat dapat mengganggu aktivitas harian secara signifikan.


"Meski tidak mematikan, dampaknya bisa serius terhadap kualitas hidup seseorang," jelas dr. Reza.


Sayangnya, hingga saat ini belum tersedia data spesifik mengenai angka kejadian neuropati akibat toksisitas vitamin B6 di Indonesia.


Kelompok orang yang lebih rentan mengalami kerusakan saraf akibat konsumsi suplemen berlebihan antara lain, Lansia, Individu dengan gangguan ginjal atau liver, dan Pengguna suplemen jangka panjang tanpa pengawasan medis.


Kasus yang mencuat ini menjadi peringatan penting bagi konsumen agar lebih bijak dalam menggunakan suplemen kesehatan.


Meskipun dijual bebas, suplemen tetap mengandung zat aktif yang bisa berdampak serius bila dikonsumsi tanpa kontrol. (*)

Berita terkait