POPNEWS.ID, SAMARINDA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda menekankan pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai upaya memperkuat kemandirian fiskal daerah.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyebut bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus lebih optimal dalam menggali potensi pajak dan retribusi lokal.
Pernyataan tersebut disampaikan Deni usai rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Samarinda tahun anggaran 2025, yang digelar pada Rabu (14/5/2025).
“Kami sudah menjaring berbagai data dari OPD terkait. Sekarang saatnya Pemkot lebih maksimal menggali potensi pendapatan daerah,” ujarnya.
Menurut Deni, saat ini PAD Samarinda masih berkisar di angka Rp800 miliar dan sangat bergantung pada dana transfer dari pusat seperti Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Ia menargetkan PAD bisa meningkat hingga menembus angka Rp1 triliun, utamanya dari sektor pajak daerah dan retribusi layanan.
“Potensinya ada, tinggal bagaimana strategi pengelolaannya,” jelasnya.
Selain mendorong peningkatan PAD, DPRD juga menyoroti efektivitas penggunaan anggaran pada OPD dengan alokasi besar.
Deni mengingatkan pentingnya pelaksanaan program kerja yang tepat sasaran agar benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Hampir 80 persen OPD sudah kami panggil. Masukan sudah kami sampaikan agar program-program tidak melenceng dari kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Deni berharap agar rekomendasi dari DPRD ditindaklanjuti serius oleh Pemerintah Kota.
Menurutnya, kinerja pemerintahan yang terarah dan pengelolaan anggaran yang transparan adalah kunci utama kepercayaan publik.
“Anggaran harus berdampak, bukan sekadar habis. Kita ingin pembangunan yang benar-benar dirasakan masyarakat,” tutupnya. (adv)