IMG-LOGO
Home International Bakal Dapat Suntikan Rp1,1 Triliun dari Australia, RSUD IA Moeis Siap Naik Kelas Menuju Standar Internasional
international | umum

Bakal Dapat Suntikan Rp1,1 Triliun dari Australia, RSUD IA Moeis Siap Naik Kelas Menuju Standar Internasional

oleh Alamin - 19 Mei 2025 13:57 WITA
IMG
Presiden Prabowo dan PM Australia Albanese sepakat memperkuat kerja sama, salah satunya proyek KPBU RSUD IA Moeis Samarinda/Ist

POPNEWS.ID - Presiden Prabowo Subianto dan perdana Menteri Australia Anthony Albanese sepakat memperkuat kerja sama di berbagai bidang.


Kesepakatan itu terjalin usai kedua kepala negara itu melakukan pertemuan resmi pada 15 Mei 2025 beberapa waktu yang lalu.


Salah satu wujud kerja sama yang jadi sorotan, yakni dukungan konkret Australia terhadap proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) IA Moeis Samarinda.


Tak tanggung tanggung, Australia bahkan rela memberikan suntikan dana sebesar AUD 70 juta atau sekitar Rp1,1 triliun kepada RSUD IA Moeis Samarinda melalui Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).


Anggaran besar itu nantinya akan digunakan untuk merenovasi dan memperluas rumah sakit rujukan utama di Kalimantan Timur itu.


Hal itu diketahui dari siaran resmi di akun Instagram @prabowo4nation.


Dalam siaran itu disebutkan bahwa kedua pemimpin menyambut baik keterlibatan Tim Kesepakatan (Deal Team) Australia di Jakarta, yang memberikan dukungan teknis dan kebijakan terhadap proyek KPBU tersebut.


Proyek RSUD IA Moeis ini diketahui telah menarik minat serius dari dua perusahaan besar Australia, yaitu Plenary Group dan Aspen Medical. 


Keduanya kini telah ditetapkan sebagai satu-satunya peserta yang lolos tahap prakualifikasi.


Sebagai rumah sakit rujukan di kawasan timur Indonesia, RSUD IA Moeis kini bersiap naik kelas menuju standar internasional.


Ini merupakan proyek KPBU pertama di sektor kesehatan yang dilaksanakan di Samarinda, sekaligus menjadi salah satu proyek langka di Indonesia yang mendapat dukungan langsung dari pemerintah asing melalui skema public-private partnership (PPP).


Pada tahap awal, proyek ini telah memasuki proses Aanwijzing lelang tahap I sejak akhir April 2025.


Kegiatan tersebut mencakup penjelasan teknis, administratif, dan sistem layanan kesehatan digital kepada pihak konsorsium.


Rumah sakit ini ditargetkan akan mengadopsi konsep smart hospital, green building, dan sistem pelayanan berbasis kinerja melalui kontrak Service Level Agreement (SLA).


Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda, Suryo Priyo Raharjo, menjelaskan bahwa rumah sakit ini akan mengedepankan pelayanan kelas dunia dengan standar operasional yang ketat dan terukur.


“Pak Walikota (Andi Harun) ingin standar layanannya tinggi. Kalau lampu ruang operasi mati lebih dari lima menit, itu akan jadi penalti. Semuanya harus profesional dan terukur,” ujar Suryo saat ditemui di sela kegiatan Aanwijzing.

Dalam skema KPBU ini, konsorsium penyedia Plenary–Aspen akan menanggung seluruh biaya konstruksi,

pengadaan peralatan medis, pengembangan sistem informasi rumah sakit, hingga pelatihan tenaga kesehatan.


Pemkot Samarinda juga memfasilitasi komunikasi dengan sejumlah lembaga keuangan nasional untuk mendukung struktur pembiayaan proyek.


Komitmen Australia Lebih Luas untuk Indonesia


Selain proyek RSUD IA Moeis, Australia juga mengumumkan investasi besar lainnya di sektor kesehatan.


Salah satunya adalah kerja sama dengan Icon Group, penyedia layanan perawatan kanker asal Australia, untuk mendirikan pusat layanan kanker di Bali International Hospital.


Proyek ini menggandeng Otorita Investasi Indonesia (INA) sebagai mitra strategis dan mendapat dukungan penuh dari Tim Kesepakatan.


Tak hanya sektor kesehatan, Australia juga menjangkau berbagai sektor prioritas nasional Indonesia melalui beberapa inisiatif, di antaranya:


-Pembentukan KINETIK Fund senilai AUD 50 juta untuk proyek infrastruktur hijau.

-Pengembangan kendaraan listrik dan industri baterai.

-Dukungan program ketahanan pangan dan makan bergizi gratis untuk wilayah terpencil.

-Evaluasi lanjutan terhadap perjanjian dagang IA-CEPA yang telah melipatgandakan nilai perdagangan bilateral.


Di bidang pendidikan, komitmen Australia mencakup:


-Beasiswa Australia Awards untuk guru Garuda School.

-Perpanjangan program INOVASI hingga tahun 2031 guna mendukung peningkatan literasi dan numerasi siswa.

-Ekspansi program ILLA guna memperkuat pengajaran bahasa dan budaya Indonesia di Australia.

-Dukungan terhadap pendirian Dana Abadi Indonesia (Danantara), termasuk menjajaki kerja sama dengan Australia’s Future Fund. (*)

Berita terkait