IMG-LOGO
Home International Trump Targetkan BRICS dengan Tarif Impor, Indonesia Bisa Kena Imbas
international | umum

Trump Targetkan BRICS dengan Tarif Impor, Indonesia Bisa Kena Imbas

oleh Alamin - 19 Juli 2025 17:33 WITA
IMG
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/ist

POPNEWS.ID - Amerika Serikat, (AS) siap mengenakan tarif impor sebesar 10 persen terhadap seluruh negara anggota kelompok ekonomi BRICS, termasuk Indonesia.


Hal itu disampaikan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.


Dalam pernyataan yang disampaikan pada Jumat (18/7/2024) dan dikutip dari Reuters, Trump menyebut kelompok BRICS sebagai ancaman terhadap dominasi ekonomi Amerika Serikat.


Ketika saya mendengar tentang kelompok BRICS ini... saya menyerang mereka dengan sangat, sangat keras. Jika mereka benar-benar terbentuk, itu akan segera berakhir, kata Trump.


Kelompok BRICS yang kini mencakup Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Iran, dan Indonesia dikenal sebagai blok ekonomi dengan kekuatan komoditas besar, dari energi hingga logam penting.


Pengenaan tarif ini dikhawatirkan akan menekan ekspor negara-negara BRICS ke pasar AS, termasuk produk unggulan Indonesia seperti batu bara, nikel, dan karet.


Dengan asumsi kurs 1 dolar AS senilai Rp 16.314,15, tarif 10 persen berarti penambahan biaya ekspor sebesar Rp 1.631 per setiap dolar nilai ekspor.


Hal ini bisa menggerus daya saing komoditas Indonesia di pasar AS.


Trump juga menuduh, tanpa bukti konkret, bahwa BRICS sedang berupaya melemahkan dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan global. Ia bahkan kembali menegaskan sikap kerasnya terhadap teknologi keuangan.


Saya tidak akan pernah mengizinkan pembentukan mata uang digital bank sentral di Amerika,” kata Trump.


Sebelumnya, BRICS memang tengah mengembangkan sistem pembayaran lintas negara bernama BRICS Pay, sebagai alternatif transaksi dalam mata uang lokal, bukan dolar.


Dalam langkah yang lebih ekstrem, Trump juga mengumumkan bahwa Brasil akan dikenai tarif impor sebesar 50 persen mulai Agustus 2024.


Pemerintah AS bahkan membuka penyelidikan atas dugaan praktik perdagangan tidak adil dari negara Amerika Selatan itu.


Jika tarif benar-benar diberlakukan, Indonesia dapat mengalami tekanan ekspor ke pasar AS, terutama untuk komoditas strategis seperti:


  • - Batu bara: Sektor energi yang krusial bagi industri AS


  • - Nikel: Bahan utama baterai kendaraan listrik (EV).


  • - Karet: Komponen penting dalam industri otomotif dan manufaktur.


Pengamat menilai, Indonesia perlu segera diversifikasi pasar ekspor dan memanfaatkan kerja sama intra-BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika, seperti memperkuat pasar alternatif: ASEAN, Timur Tengah, dan India, manfaatkan BRICS Pay: Kurangi dominasi dolar dalam transaksi ekspor, dan Diplomasi dagang aktif: Dorong negosiasi bilateral dan kerja sama multilateral untuk meredam risiko. (*)

Berita terkait