IMG-LOGO
Home National Tak Ada Kader NasDem di Jajaran Kabinet Prabowo, Surya Paloh: Karena Kami Tahu Diri
national | politik

Tak Ada Kader NasDem di Jajaran Kabinet Prabowo, Surya Paloh: Karena Kami Tahu Diri

oleh Hasa - 04 April 2025 20:36 WITA
IMG
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (HO)

POPNEWS.ID - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengatakan partainya tak pantas ada di kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Surya Paloh usai prosesi serah terima jabatan pengurus DPW Partai NasDem Bali di Denpasar, Kamis (3/4/2025)

Paloh dengan tegas menyampaikan bahwa keputusan ini didasari oleh prinsip internal partai yang menghargai budaya malu dan rasa tahu diri. Hal itu karena sejak awal Nasdem tidak mengusung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

“Kenapa kami tidak ada dalam kabinet rezim Prabowo? Karena kami tahu diri, ada budaya malulah bagi kami,” kata Surya Paloh, Kamis (3/4/2025), dikutip dari Antara.

Paloh mengatakan bahwa semasa Pilpres 2024 mereka tidak mengusung pasangan Prabowo-Gibran sehingga tidak etis partainya mendapat posisi dalam kabinet.

“Saat ini NasDem tahu diri, memahami sepenuhnya NasDem memang tidak pantas untuk berada di dalam lapisan mengisi anggota kabinet karena memang kami tidak berjuang banyak,” ujarnya.

“Maka, inilah konsekuensi politik yang harus kami buktikan, NasDem tahu diri, ada budaya malu,” sambungnya.

Meski tidak memiliki perwakilan di jajaran kabinet, namun NasDem tidak menjadi partai oposisi pada pemerintahan Prabowo.

Paloh menjamin NasDem tetap mendukung dan memberi bantuan ke pemerintah meski kontribusinya terbatas.

“Bukan berarti kami anti, kami tidak suka, melainkan komitmen nilai-nilai moralitas, esensi perubahan kami perjuangkan, perilaku sikap kami buktikan, saya mau pikiran-pikiran ini terus berlanjut,” katanya.

Paloh mengaku partainya sempat ditawari posisi menteri, namun menolak sebagai pembuktian bahwa tidak semua partai politik di Indonesia mabuk kekuasaan.

Ia lantas mencontohkan dari sektor ekonomi. Ketika stabilitas ekonomi baik, akan didukung. Namun, ketika stabilitas ekonomi terganggu, tak dapat diam dan harus ikut waspada.

(*)

Berita terkait