POPNEWS.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus menunjukkan komitmennya dalam menangani persoalan sampah secara serius dan berkelanjutan.
Setelah bertahun-tahun bergantung pada sistem open dumping, Pemkot kini bersiap melakukan lompatan besar dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) berbasis teknologi ramah lingkungan.
Proyek ini akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan investor asal Korea Selatan yang telah berpengalaman membangun fasilitas serupa di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Endang Liansyah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah intens menjalin komunikasi dengan pihak pengembang.
Bahkan, mereka telah diajak langsung meninjau lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan bersama Wali Kota Samarinda Andi Harun.
“Saya sudah tiga kali bertemu dan berdiskusi. Terakhir, saya ajak mereka langsung bertemu Pak Wali di TPA Sambutan. Beliau sangat antusias,” ujar Endang, Senin (7/7/2025).
Endang menyebut teknologi insinerator yang ditawarkan sudah digunakan di IKN dan telah melalui kajian mendalam oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Kalau IKN saja yang dikenal sebagai kota taman dan berwawasan lingkungan menggunakan teknologi ini, masa kita ragu,” tegasnya.
DLH Samarinda akan segera menjadwalkan presentasi teknis dari pihak pengembang kepada Wali Kota guna membahas kelayakan proyek lebih lanjut.
Jika disetujui, pembangunan PLTSA akan dimulai di kawasan TPA Sambutan sebagai fasilitas utama.
Selain itu, insinerator skala kecil juga direncanakan di setiap kecamatan untuk mendukung pengelolaan sampah di tingkat lokal.
“Ada dua jenis teknologi yang berbeda. PLTSA punya kapasitas dan fungsi utama yang berbeda dibanding insinerator biasa,” jelas Endang.
Sementara itu, DLH juga tengah menargetkan optimalisasi TPA Sambutan yang akan dibagi dalam tiga zona pengelolaan.
Saat ini, satu zona telah siap beroperasi, sedangkan dua zona tambahan akan dibangun secara bertahap mulai tahun ini.
“TPA Bukit Pinang sudah overload. Di TPA Sambutan, tahun ini kita bangun zona satu tambahan, lalu zona ketiga menyusul tahun depan,” katanya.
Langkah progresif Pemkot Samarinda ini mendapat apresiasi dari Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
“Kami sudah jelaskan teknisnya ke Menteri. Ini bentuk keseriusan kami dalam transisi menuju sistem yang lebih ramah lingkungan,” pungkas Endang.
Dengan inisiatif ini, Samarinda menjadi salah satu kota di Kalimantan Timur yang berani mengambil langkah konkret menuju sistem pengelolaan sampah modern dan berkelanjutan. (*)