IMG-LOGO
Home Regional Peringati Hardiknas, Pemkot Samarinda Serukan Sinergi untuk Pendidikan Berkualitas
regional | umum

Peringati Hardiknas, Pemkot Samarinda Serukan Sinergi untuk Pendidikan Berkualitas

oleh VNS - 02 Mei 2025 21:39 WITA
IMG
PERINGATI - Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri Hadir menjadi Inspektur Upacara Perungatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025. (Harpiah/Diskominfosmd)

POPNEWS.ID - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 menjadi momen refleksi bagi seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat sinergi dalam menciptakan pendidikan yang adil dan berkualitas.


Bukan hanya seremoni, Hardiknas adalah panggilan kolaboratif demi masa depan bangsa. Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, dalam upacara Hardiknas yang berlangsung di Halaman Parkir Balai Kota Samarinda, Jumat (2/5), menekankan pentingnya peran kolektif dalam pembangunan pendidikan.


Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab semua pihakpemerintah, orang tua, guru, dunia usaha, media, bahkan lingkungan sekitar.


“Hari Pendidikan Nasional bukan hanya tentang barisan dan bendera ini tentang janji kita pada anak-anak Indonesia bahwa mereka layak mendapatkan pendidikan yang bermutu tanpa diskriminasi,” tegasnya.


Ia mengatakan bahwa pendidikan bukan hanya hak dasar tetapi juga hak sipil yang melekat pada setiap individu.


Mengutip UUD 1945 dan UU Sistem Pendidikan Nasional, pihaknya menegaskan bahwa negara wajib memastikan setiap anak, tanpa kecuali mendapatkan pendidikan yang adil dan berkualitas.


Lebih jauh, ia mendukung langkah pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas nasional dalam visi Asta Cita.


“Melalui pendidikan kita putus rantai kemiskinan. Kita bangun jembatan menuju masa depan yang lebih baik,” ujarmya.


Ia juga memuji upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sejak Oktober 2024 yang telah melakukan reformasi sistemik melalui perbaikan tata kelola guru penerapan kurikulum berbasis deep learning, hingga integrasi pembelajaran teknologi seperti koding dan kecerdasan buatan (AI).


"Pendekatan pembentukan karakter menjadi perhatian khusus pemerintah. Program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria disebut sebagai contoh nyata bahwa pendidikan karakter harus dimulai sejak dini dan menyentuh sisi emosional anak-anak,”tuturnya.


Ia menekankan bahwa tanggung jawab pendidikan tidak hanya di tangan pemerintah.


“Pendidikan adalah tugas bersama. Orang tua, guru, dunia usaha, media, bahkan tetangga, semua punya peran. Tanpa kolaborasi, mimpi kita akan masa depan yang gemilang hanya akan tinggal wacana,” pungkasnya.


(Redaksi)