POPNEWS.ID - Vatikan mengambil sikap tegas menyusul serangan mematikan pasukan Israel terhadap satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza, yang menewaskan tiga orang termasuk seorang imam paroki.
Paus Leo XIV secara terbuka mengutuk aksi tersebut dan menyebutnya sebagai "serangan tentara Israel" serta "penggunaan kekuatan secara membabi buta".
Serangan udara Israel terhadap Gereja Keluarga Kudus (Holy Family Church) di Kota Gaza pekan lalu telah memicu kecaman global, terutama dari komunitas Katolik.
Vatikan dalam pernyataan resminya menyebut dua warga sipil tewas, termasuk Pastor Gabriele Romanelli, imam yang dikenal dekat dengan mendiang Paus Fransiskus dan kerap melaporkan langsung kondisi Gaza ke Vatikan.
“Dengan duka yang mendalam, Patriarkat Latin bisa mengonfirmasi dua orang tewas dalam serangan yang tampaknya dilakukan pasukan Israel ke Kompleks Keluarga Kudus pagi ini,” demikian pernyataan resmi yang dikutip AFP.
Paus Telepon Mahmoud Abbas, Tegaskan Dukungan untuk Palestina
Pada Senin (21/7), Paus Leo XIV melakukan panggilan langsung kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, dalam komunikasi resmi pertama sejak ia menjabat.
Dalam percakapan tersebut, Paus kembali menyerukan penghormatan terhadap hukum humaniter internasional, perlindungan terhadap warga sipil dan tempat ibadah, serta akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan.
“Bapa Suci kembali menegaskan pentingnya menghentikan kekerasan terhadap warga sipil dan menjamin perlindungan penuh terhadap tempat-tempat suci,” tulis pernyataan Vatikan, dikutip dari Vatican News.
Tak lama setelah serangan itu menuai kecaman, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menelepon Paus Leo XIV dan menyatakan "penyesalan mendalam".
Netanyahu mengklaim serangan tersebut diakibatkan "rudal nyasar" dan menjanjikan penyelidikan mendalam.
Namun, keraguan muncul dari kalangan tertinggi Vatikan.
Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan, dalam wawancara dengan penyiar Italia Rai 2, menyatakan bahwa alasan Israel patut diragukan.
“Kami ingin tahu apakah ini benar-benar sebuah kesalahan, yang secara sah bisa diragukan, atau justru ada niat untuk menyerang gereja Kristen secara langsung,” ujar Parolin.
Kardinal Yerusalem Kunjungi Gaza
Dalam langkah simbolik dan penuh solidaritas, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, Uskup Agung Yerusalem, melakukan kunjungan langka ke Jalur Gaza.
Ia mengunjungi korban luka dan memimpin misa khusus di lokasi gereja yang rusak parah.
“Kami bukan sasaran. Mereka bilang ini sebuah kesalahan, tapi hampir semua orang di sini tidak percaya itu benar,” ucap Pizzaballa dalam wawancara dengan Corriere della Sera.
Kunjungan ini disebut sebagai bentuk nyata komitmen Gereja Katolik dalam mendampingi warga sipil Palestina yang terdampak konflik.
Dikutip dari The Arab Weekly, sikap Vatikan kali ini menandai perubahan nada diplomatik yang signifikan terhadap konflik Israel-Palestina.
Jika sebelumnya lebih bersifat imbauan umum, kini Vatikan secara terbuka menyebut pihak yang bertanggung jawab dan menuntut pertanggungjawaban. (*)