POPNEWS.ID - Kritis iklim jadi atensi publik belakangan ini, tak terkecuali Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
Terkait hal itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan pentingnya peran strategis mahasiswa fakultas hukum sebagai agen perubahan dalam menghadapi krisis iklim dan menjaga kelestarian lingkungan.
Pernyataan tersebut disampaikan Andi Harun saat memberikan sambutan dalam kegiatan Alsa National Conference 2025 yang mengusung tema “Social and Legal Transformation in National Climate Change and Deforestation”, Sabtu (2/8/2025) malam di Hotel Mercure Samarinda.
“Sebagai warga negara yang terdidik dan terpelajar, mahasiswa hukum punya kapasitas untuk mengedukasi masyarakat, mengawal penegakan hukum, sekaligus menjadi penggerak aksi nyata pelestarian lingkungan,” ujar Andi Harun di hadapan ratusan peserta konferensi.
Ia menyampaikan bahwa transformasi sosial dan hukum merupakan kunci untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan deforestasi yang semakin kompleks.
Pemerintah pusat, menurutnya, telah mengintegrasikan nilai keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam, pengembangan ekowisata, serta edukasi lingkungan yang partisipatif.
Namun, tantangan terbesar justru terletak pada memastikan keterlibatan masyarakat secara inklusif.
Andi Harun menegaskan, bahwa kebijakan tidak akan efektif jika tidak melibatkan masyarakat sejak awal.
Menurutnya, partisipasi publik adalah fondasi keberhasilan.
Andi Harun juga menyoroti pentingnya penguatan penegakan hukum dalam perlindungan lingkungan.
Ia menyebutkan bahwa Indonesia telah memiliki sejumlah regulasi penting, seperti ratifikasi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
“Penguatan hukum tidak cukup hanya di atas kertas tetapi harus diwujudkan lewat penegakan hukum yang konsisten dan partisipasi masyarakat,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan komitmennya menjadikan Samarinda sebagai kota yang berketahanan iklim dan inklusif.
Menurutnya, kerja sama semua pihak sangat diperlukan untuk mencapai tujuan itu.
“Mari bersama-sama menjaga hutan, ruang terbuka hijau, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, mengelola sampah dengan baik, hemat energi, serta ikut dalam program penghijauan. Keberhasilan melawan krisis iklim hanya tercapai jika kita bergerak bersama,” pungkasnya. (*)