POPNEWS.ID - Pemerintah Kota Samarinda menyiapkan sedikitnya 250 hektar lahan untuk digunakan sebagi lokasi penguatan pangan.
Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan swasembada pangan menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto
Tujuan mulia dari Pemkot Samarinda ini lantas mendapat dukungan dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Ini disampaikan Sekretaris Jenderal HKTI, Manimbang Kahariady dalam acara silaturahmi petani di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Rabu (26/2/2025).
"Saya kira akan bisa maju dan meningkat (produksi bahan pangan), meskipun (lahan) di tengah kota," jelas Manimbang
Meski memberikan pandangan positif, namun Manimbang meminta agar Pemkot Samarinda tak hanya sekadar menyiapkan lahan. Sebab faktor penunjang lain seperti infrastruktur jalan dan irigasi air juga turut diperhatikan.
"Yang penting juga harus ada kebijakan yang terintegrasi dengan pertanian. Semisal dengan PU dan Dinas lainnya. Seperti persoalan akses jalan dan irigasi air," tambahnya.
Lanjutnya, seluruh komponen pendukung juga tak bisa diabaikan. Jika tujuan yang diinginkan swasembada pangan.
"Ya meskipun sudah ditetapkan, tapi tetap harus diperhatikan. Tapi saya yakin dan optimis, kita bisa surplus panen, bahkan bisa membantu daerah lain. Asal harus diperhatikan betul komponen pendukung lain. Terutama soal akses jalan dan irigasi air. Ini saya optimis karena lahan luas," harapnya.
Selain optimisme itu, Manimbang juga menegaskan agar HKTI Kaltim bisa mengambil peran penting. Khususnya untuk melakukan koordinasi dan memastikan keperluan dan kebutuhan petani.
“Pengurus HKTI harus lebih sering turun langsung ke lapangan untuk mendengar keluhan dan kebutuhan petani. Dengan demikian, berbagai permasalahan yang dihadapi petani dapat segera dikomunikasikan kepada pemerintah daerah, pusat, serta pihak-pihak terkait agar bantuan yang konkret bisa segera diberikan,” tegas Manimbang.
Selain itu, mantan Sekjen MN KAHMI ini menekankan pentingnya mengurangi kegiatan seremonial seperti seminar dan lokakarya, dan lebih mengutamakan aksi nyata di lapangan.
“Kita harus lebih banyak bergerak, mendampingi petani secara langsung agar hasil pertanian meningkat dan kesejahteraan mereka terangkat,” ujarnya.
Selanjutnya, Manimbang mengingatkan pentingnya peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP). Sebab hal tersebut merupakan indikator penting dalam mengukur kesejahteraan petani.
“NTP ini sangat penting, karena hal ini kita dapat mengetahui sejauh mana pendapatan petani dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,” jelasnya.
Untuk meningkatkan NTP, Manimbang mengungkapkan beberapa strategi, antara lain meningkatkan harga jual produk pertanian melalui peningkatan kualitas hasil panen, menekan biaya produksi dengan penggunaan teknologi pertanian yang lebih efisien.
Kemudian memperluas akses pasar agar petani mendapatkan harga yang lebih kompetitif, pelatihan dan pendampingan petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian serta hadirnya kebijakan yang berpihak pada petani, seperti subsidi dan proteksi harga hasil pertanian.
“Meningkatkan kesejahteraan petani tidak hanya berdampak pada pendapatan mereka tetapi juga berkontribusi dalam mendukung program pemerintah, seperti penyediaan bahan pangan bergizi untuk masyarakat,” tandasnya.
(tim redaksi)