POPNEWS.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda resmi meluncurkan Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Kelurahan Lempake, Senin (21/7).
Peluncuran ini menjadi bagian dari program nasional pembentukan koperasi serentak di 103 titik seluruh Indonesia.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang hadir langsung dalam kegiatan ini menegaskan bahwa koperasi memiliki peran strategis dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat dari tingkat bawah. Ia menyebut koperasi sebagai lebih dari sekadar lembaga ekonomi.
“Melalui koperasi, kita mengaktualisasikan semangat gotong royong, kebersamaan, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di tengah dinamika perubahan global,” ujarnya dalam sambutan.
Koperasi Merah Putih Lempake mengusung konsep ekonomi lokal yang terintegrasi dengan berbagai bidang usaha, seperti penyediaan sembako, layanan simpan pinjam bermitra dengan BNI 46, klinik kesehatan, apotek, logistik LPG, serta digitalisasi hilirisasi pangan.
Model usaha ini diharapkan menjadi solusi inovatif bagi pengembangan ekonomi masyarakat setempat.
Andi Harun menilai koperasi ini sebagai miniatur praktik ekonomi inklusif yang berbasis potensi lokal.
Ia berharap koperasi ini menjadi wadah pembelajaran serta ruang nyata untuk praktik ekonomi kerakyatan yang mendorong kreativitas dan inovasi warga.
Dalam sambutannya, ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, seperti kemitraan antara koperasi dengan Universitas Mulawarman dan Bank Kaltimtara.
Kolaborasi ini dinilai krusial agar koperasi bisa tumbuh dalam ekosistem yang saling mendukung.
“Koperasi tidak boleh berdiri sendiri. Ia harus tumbuh dalam jejaring yang kuat agar mampu menghadapi tantangan zaman,” tegasnya.
Lebih jauh, Andi Harun mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pelaku UMKM hingga generasi muda untuk ikut aktif bergabung dan mengambil manfaat dari koperasi.
“Di tengah arus digitalisasi, koperasi akar rumput adalah fondasi kokoh bagi ketahanan sosial ekonomi kita,” pungkasnya.
Peluncuran ini menjadi langkah awal untuk memperluas jangkauan ekonomi kerakyatan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan di Samarinda. (*)