IMG-LOGO
Home Regional Dipimpin Wali Kota Andi Harun, Menteri Lingkungan Hidup Puji Transformasi Pengelolaan Sampah di Samarinda
regional | umum

Dipimpin Wali Kota Andi Harun, Menteri Lingkungan Hidup Puji Transformasi Pengelolaan Sampah di Samarinda

oleh Alamin - 03 Juli 2025 21:42 WITA
IMG
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq didampingi Gubernur Kaltim (kiri) dan Wali Kota Andi Harun (Kanan) saat kunjungan kerja ke TPA Sambutan, Kamis (3/7/2025)/ist

 POPNEWS.ID - Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq memuji transformasi pengelolaan sampah Samarinda di bawah kepemimpinan Wali Kota Samarinda Andi Harun.


Hal ini disampaikan Hanif Faisol Nurofiq saat melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan, Kamis (3/7/2025).


“Kami mengapresiasi sepenuhnya upaya penanganan sampah yang dilakukan oleh Bapak Wali Kota Samarinda dan Bapak Gubernur. Ini kami lihat langsung di lapangan, dan kami sangat berterima kasih,” ujar Hanif Faisol di hadapan awak media.


Menurutnya, perubahan di Kota Tepian sejalan dengan visi pemerintah pusat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.


“Hari ini kita bisa lihat sendiri, di Samarinda terjadi perubahan mendasar dalam pengelolaan sampah,” tambahnya.


Sementara itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan penerapan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebagai solusi jangka panjang.


Teknologi ini dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional.


“Grup Korea yang sedang membangun PLTSa di IKN sangat tertarik berinvestasi di Samarinda. Dalam dua-tiga minggu ke depan, perwakilannya, Mister Kim, akan datang untuk melakukan paparan,” ungkap Andi Harun.


Disampaikannya, sistem yang diterapkan di Ibu Kota Negara (IKN) telah dipelajari dan dianggap cocok karena minim polusi dan hemat bahan bakar.


Pemkot juga membuka peluang pendanaan dari Kementerian Lingkungan Hidup, melalui skema pemotongan langsung dari dana transfer daerah oleh Kementerian Keuangan.


“Kalau skema kementerian lebih cepat dan efisien, tentu kita pertimbangkan. Tapi kami lebih cenderung langsung ‘tick-tock’ dengan investor,” jelasnya.


Andi Harun menyebut bahwa saat ini berbagai pembenahan telah dilakukan di lapangan, mulai dari pengolahan air lindi, pembangunan zona sanitary landfill, hingga penyiapan tenaga kerja untuk pemilahan sampah sebanyak 4–5 orang per shift, lengkap dengan gaji sesuai standar.


Ia menargetkan Samarinda menjadi salah satu kota dengan sistem pengelolaan sampah terbaik di Indonesia pada 2026.


“Samarinda menghasilkan lebih dari 600 ton sampah per hari. Bila kami bermitra dengan daerah sekitar seperti Kutai Kartanegara, Muara Badak, dan Anggana, jumlahnya bisa mencapai 1.000 ton per hari,” pungkasnya. (*)

Berita terkait